Bahasa Air
Seperti hari-hari kemarin aku terdiam kembali –tanpa bosan-bosannya - di
tepian telaga yang sama, menanti riak, riap, percikan, atau apapun gerakan
permukaan air sekecil dan sehalus gelombang udara sekalipun, pasti takkan lewat
dari mataku. Namun entah sudah hari yang keseberapa, tapi kusadari
seperhitunganku sudah hampir setengah purnama berlalu, mataku nyalang mencari
tanda-tanda terjadinya perubahan dan gerakan muka air, sia-sia saja, permukaan
air itu begitu tenang, hening…... Hening?!