Bahasa Air [cerita pendek]

 Bahasa Air


            Seperti hari-hari kemarin aku terdiam kembali –tanpa bosan-bosannya - di tepian telaga yang sama, menanti riak, riap, percikan, atau apapun gerakan permukaan air sekecil dan sehalus gelombang udara sekalipun, pasti takkan lewat dari mataku. Namun entah sudah hari yang keseberapa, tapi kusadari seperhitunganku sudah hampir setengah purnama berlalu, mataku nyalang mencari tanda-tanda terjadinya perubahan dan gerakan muka air, sia-sia saja, permukaan air itu begitu tenang, hening…... Hening?!