Yesterday

            Generasi yang lahir tahun 60-an dan Anda penyuka lagu-lagu yang melegenda, pasti familiar dengan tembang ini. Betul, di tulis dan dipopulerkan oleh the Beatles. Tapi tahukah Anda bahwa lagu ini tercipta dari sebuah mimpi?

            Lagu balad melankolis ini berkisah tentang putusnya ikatan cinta alias tentang Broken Heart. Adalah Paul McCartney (Paul) yang bermimpi memainkan lagu ini. Segera setelah bangun dari mimpinya, tergopoh-gopoh ia memainkan piano supaya nada dan iramanya tidak lupa. Paul mengira ia melakukan plagiat secara tidak sadar, sebutan kerennya “cryptomnesia”. Tak urung, selama kurang lebih sebulan Paul kasak-kusuk mendatangi dan menanyai setiap orang yang dia kenal di dunia per-musik-kan, untuk mencari tahu siapakah yang pernah mendengar lagu ini. Hasilnya, nihil. Tidak seorangpun yang tahu-menahu.*)

Money can't buy happines

Mercedes Benz versus Sepeda [Onthel]
         
          Pernah mendengar atau membaca kutipan “Uang tidak dapat membeli kebahagiaan, tetapi saya lebih memilih menangis di dalam Mercedes benz daripada di atas sepeda?” Ada banyak kutipan serupa yang intinya kurang lebih sebelas-duabelas. Atau malah mungkin Anda pernah memakainya sebagai Display Picture? Tahukah artinya?
          
  Hidup memang (selalu) merupakan sederetan pilihan. Saya sendiri selalu bilang, kalo bisa memilih, saya akan pilih untuk tidak [perlu] memilih”. Tau kan maksudnya?  Gak tau juga? Artinya saya akan merasa hidup lebih ringan kalau tidak selalu menghadapi pilihan, atau meminimalkan pilihan, apalagi pilihan yang dilemmatis. Tuh!!


Hujan..

Tetesnya membahasi kaca jendela,
Pintu, teras, jalanan, dedaunan,
Pohon, manusia, serangga, apa saja…
Kehidupan segera saja menyingkir ,
Bersicepat, berlarian……
tergopoh, bergegas,
Menepi…
Terpana, terpaku, terdiam,
Merenung, mematung…..
Berbagi ruang mutlak kepada hujan..

M & Mun

M
:
“Ah… di mana kau jika aku memerlukanmu?”
Mun
:
“Aku di sini..! Tidakkah kau lihat bias purnamaku..?”
M
:
“Kau kah itu Mun? Kau dapat bercakap?”
Mun
:
“Ini musimku dan waktuku berputar, dan.., ya aku dapat bercakap,
mengapa kau gundah?”
M
:
“Ahhhhh….bagaimana kau tahu galauku?”
“Dan mengapa baru sekarang kau bercakap?”
Mun
:
“Dan bukankah yang datang padaku hanya dua jenis manusia? Manusia yang sedang gundah seperti kau atau mereka yang ria bergirang?”