Langit lembayung di atas awan,
menampak temaram sisa purnama,
sia-sia menebus gemawan,
mendung menggelayut,
congkak, tak hendak berbagi, tak juga tertembus,
Angin berdesah malas, asal-asalan,
seolah mengantar rasa dan tanya,
Mengapa kau halangi sisa purnama?
bukankah gulita telah menyergap?
Takkah kau lihat masih banyak yang berharap dipeluk purnama?
Lihat.., bahkan cengkerikpun tepekur!
Hanya laron yang rajin berputar, dikelip temaram lampu teras
pertanda malam belum menggigit,
Ahh... mungkin esok lebih sempurna. Siapa yang tahu?
Alam punya asa sendiri....
Rst/ Bgr 09122012
No comments:
Post a Comment