LORONG WAKTU (cerita pendek)


Pengantar: Cerita Pendek kali ini merupakan kontribusi tulisan dari Kirsya Cristina. Sehari-hari berprofesi sebagai Dokter, Ibu dari seorang putra dan dua orang putri ini sejak lama sudah mulai sering mencoret-coret buku harian. Kesibukannya sebagai dokter, tidak menghalangi kerinduannya untuk menulis. Ia tidak menentukan jenis tulisannya, apakah puisi, esay atau sekedar coretan isi hatinya.. Kirsya tinggal dan praktek di Ketapang, Kalimantan Barat. Selamat membaca. 

Ku teringat akan dua anak manusia. 19 tahun yang lalu, ku tahu kisah kasih mereka. 19 tahun yang lalu, ku dapat merasakan suka yang mereka alami. 19 tahun yang lalu, kala mereka dihadapkan pada kebimbangan hati dan pilihan yang sulit, aku hanya bisa diam tertunduk. 19 tahun yang lalu, bahtera hidup membawa mereka ke dermaga yang berbeda. 19 tahun berjalan, aku melihat mereka dari kejauhan.

Bed of Roses [Songmeaning]

Bed of Roses (Jon Bon Jovi)

        Sebelum mulai mencoba ‘membedah’ apa sebenarnya arti lagu ini, pertama mari kita lihat dulu judul lagunya. Supaya WordsLover punya kesamaan persepsi dan memudahkan menafsirkan makna lagu ini. Kata-kata Bed of Roses merupakan ungkapan bahasa Inggris yang berarti “situasi atau kehidupan yang menyenangkan”. Secara plesetan harafiah bisa diartikan sebagai ‘ranjang penuh bunga mawar’.  Hmm.. bukankah bunga mawar memang merupakan salah satu perlambang keadaan yang membahagiakan dan menyenangkan (ingat saja biasanya kamar dan ranjang pengantin di beri hiasan mawar merah).
 
           
Jon (Bon Jovi) menulis lirik lagu ini (1993) di sebuah kamar hotel, dalam keadaan “hangover” alias keadaan (fisik) yang masih melayang-layang ketika bangun tidur akibat kebanyakan meminum minuman keras. Liriknya menggambarkan kondisi diri Jon pada saat itu*.
           
            Meski banyak idiom alias ungkapan, jelas dari liriknya lagu rok ballad yang rada melankolis ini merupakan tembang yang berkisah tentang kisah romansa yang lekat. Jadi apa yang ingin dikisahkan Jon dari lagunya ini? Mari kita coba lihat dan tafsirkan dari arti liriknya. Semoga saja tidak melenceng jauh.. : ) 
 Warning: WordsLover yang sedang galau sebaiknya sediakan saputangan saat mendengarkan klipnya. ;) 

Just Give Me a Reason, Song meaning

JUST GIVE ME A REASON, Pink ft Nate Ruess

BERI AKU ALASAN

            Mendengarkan lagu ini, sejujurnya saya mengira ini tembang pop biasa, soal romansa alias hubungan asmara antara dua insan yang memang sudah sangat umum terjadi di dunia nyata, di dunia maya, maupun di dunia permusikkan.

         Memasuki bagian chorus, ternyata tembang duet ini memang punya ‘greget’ sendiri dan membuat lebih penasaran, apalagi masuk ke bagian bridge nya. Liriknya memakai banyak idiom yang penuh makna, dan tidaklah mengherankan kalau lagu sederhana ini menjadi tembang laris di tangga lagu teratas di banyak kota di belahan dunia. Silahkan WordsLover cari sendiri mengenai statistiknya. 

Bahasa Air [cerita pendek]

 Bahasa Air


            Seperti hari-hari kemarin aku terdiam kembali –tanpa bosan-bosannya - di tepian telaga yang sama, menanti riak, riap, percikan, atau apapun gerakan permukaan air sekecil dan sehalus gelombang udara sekalipun, pasti takkan lewat dari mataku. Namun entah sudah hari yang keseberapa, tapi kusadari seperhitunganku sudah hampir setengah purnama berlalu, mataku nyalang mencari tanda-tanda terjadinya perubahan dan gerakan muka air, sia-sia saja, permukaan air itu begitu tenang, hening…... Hening?!

Young At Heart, song meaning

Pengantar
Apa kira-kira reaksi WordsLover jika di tengah malam, out-of-nothing seorang sahabat mengontak via BBm hanya untuk menyampaikan request untuk membedah sebuah lagu dan sekaligus liriknya? Oh ya, dengan kata-kata tambahan “tolong kupas habis lirik lagu ini”, pesan itu disertai teks liriknya lengkap!!
Reaksi pertama saya adalah…, ternyata benak saya tidak menimbulkan reaksi apa-apa alias blank….! Setelah saya terbengong-bengong sejenak, dan sekilas membaca kembali pesan teman itu, barulah saya tersadar dan tertawa terbahak-bahak. Asal tahu saja, saya sebelumnya sama sekali belum pernah mendengar atau mengetahui lagu ini maupun liriknya. Namun, karena ini adalah sebuah request penting, saya mencoba untuk mengupas apa sebenarnya yang terkandung dalam lagu ini maupun liriknya. Tentu saja apabila ada WordsLover yang mengetahui lebih tepat mengenai lagu ini, jangan ragu dan segan untuk berbagi. Enjoy reading.

Young At Heart (Frank Sinatra)

            Lagu ini pertama kali dinyanyikan oleh Frank Sinatra, dan merupakan hit pada tahun 1953, dengan genre pop standard, lagu Ballad ini segera menjadi hit dan dinyanyikan kembali (cover version) oleh banyak penyanyi kondang. Klip video yang saya jadikan acuan merupakan cover version yang dinyanyikan oleh Michael Bubble, karena isi videonya saya anggap cocok dengan tema yang ingin di sampaikan oleh Frank, tentang Fairy Tales atau Dongeng. (Thanks to video clip creator).

Young at Heart video clip

Arti Lirik lagu Sacrifice

         Lagu ini diterjemahkan secara bebas sesuai konteks lagunya. Apabila dirasakan ada yang kurang tepat, atau ada WordsLover yang mengetahui arti yang lebih tepat, silahkan memberikan saran / perbaikan.
        Semoga bermanfaat. Terimakasih.

  Sacrifice  (Elton John)
It's a human sign
When things go wrong
When the scent of her lingers
And temptation's strong
Into the boundary
of each married man

Sweet deceit comes calling
And negativity lands
Cold, cold heart
Hard done by you
Some things lookin' better, baby
Just passin' through

And it's no sacrifice
Just a simple word
It's two hearts livin'
In two separate world
But, it's no sacrifice
No sacrifice
It's no sacrifice, at all

Mutual misunderstandin'
After the fact
Sensitivity builds a prison
In the final act
We lose direction
No stone unturned
No tears to damn you
When jealousy hurts

Cold, cold heart
Hard done by you
Some things lookin' better, baby
Just passin' through

And it's no sacrifice
Just a simple word
It's two hearts livin'
In two separate world
But, it's no sacrifice
No sacrifice
It's no sacrifice, at all



sudah jadi sifat manusia
Ketika ada masalah
ketika wanginya merebak
dan ada godaan kuat
ke dalam batas (ahlak)
setiap laki-laki beristri

tipu daya terbayang-bayang
dan pikiran busukpun menguar
perasaan (hati) yang dingin
merasa telah dihianati
ada yang terlihat lebih baik, sayang
hanya selewat saja

dan itu bukanlah  pengorbanan
hanya sebatas kata
masalahnya dua hati yang berada
di dua dunia (perasaan) yang berbeda
tapi, itu bukan pengorbanan
bukan pengorbanan
sama sekali bukan pengorbanan,

Saling salah paham
Setelah tahu kenyataannya
Kepekaan membelenggu ego
Pada akhirnya
Kita kehilangan arah
Setelah semua cara dilakukan
Tak ada lagi air mata untuk sumpah serapah
Ketika (rasa) cemburu melanda

perasaan (hati) yang dingin
merasa telah dihianati
ada yang terlihat lebih baik, sayang
hanya selewat saja

dan itu bukanlah  pengorbanan
hanya sebatas kata
masalahnya dua hati yang berada
di dua dunia (perasaan) yang berbeda
tapi, itu bukan pengorbanan
bukan pengorbanan
sama sekali bukan pengorbanan

Banjir Kiriman

            Setiap kali musim hujan datang dan wilayah di sekitar dan/atau kota Jakarta mulai terendam banjir, maka kota Bogor dan daerah sekitar Puncak pasti akan, paling tidak, dianggap dan paling sial dituding sebagai pengirimnya, maksud saya pengirim banjir.
            Silahkan ketik kata-kata judul tulisan ini “banjir kiriman” di browser komputer Anda, maka seketika akan keluar sekitar 1,5 juta hasil pencarian. Dashyat!!  Entah siapa yang mula-mula memakai istilah atau kata-kata ‘banjir kiriman’ ini, nyatanya semua orang sekarang (setiap kali musim hujan datang), latah memakai kata-kata yang menurut pengetahuan saya jelas salah kaprah, dan jelas lama-lama saya (dan rasanya semua penduduk Bogor) merasa jengkel. Semua orang memakai kata banjir kiriman, termasuk para penulis, jurnalis, pembaca berita, bahkan stasiun-stasiun televisi, surat kabar dan berbagai media yang, menurut anggapan saya ,pastinya dipenuhi ahli-ahli dan pakar bahasa (Indonesia).  
            Definisi kata ‘kiriman’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) salah satunya adalah kata benda (noun/n), dari kata dasar ‘kirim’ plus imbuhan ‘an’ (ki.rim.an) artinya adalah barang yang dikirimkan.

Jadi, kata-kata ‘banjir kiriman’, artinya banjir (= barang) yang dikirimkan. Dalam kalimat “Badu menerima kiriman paket dari ibunya” artinya si Badu menerima paket yang (sengaja) dikirimkan oleh ibunya.

Kata Banjir menurut KBBI adalah seperti di bawah ini:       
ban.jir
[v] berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap (tt kali dsb): krn hujan turun terus-menerus, sungai itu --; (2) n air yg banyak dan mengalir deras; air bah: pd musim hujan, daerah itu sering dilanda --; (3) n Geo peristiwa terbenamnya daratan (yg biasanya kering) krn volume air yg meningkat; (4) v ki datang (ada) banyak sekali: menjelang Lebaran di pasar – petasan

Lalu, siapa yang mengirim banjir? Dari kalimat: ‘Banjir kiriman dari Bogor’, berarti kota Bogor yang (sengaja) mengirimkan banjir. Jelas ngawur! Banjir adalah fenomena atau peristiwa alam. Menurut hukum alam di bumi ini, air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, atau air mengalir dari gunung ke laut. Kota Bogor, suka atau tidak suka, terletak sekitar 300 meter di atas permukaan laut (dpl), jadi Bogor adalah daerah hulu (upstream) dan daerah atau kota di bawahnya merupakan daerah hilir (downstream). Dan air mengalir (turun) dari hulu ke hilir (salah satunya dan terutama) melalui sungai. Sungai besar dari hulu (Bogor) yang melintas dan sampai, serta bermuara (berakhir) di laut (Jakarta) adalah sungai Ciliwung. 
Tanpa ada yang mengirim dan tanpa perlu dikirimpun, air hujan dari gunung (Bogor dan sekitarnya)  akan selalu sampai di laut (wilayah Jakarta dan sekitarnya), Forever and for always! Peristiwa alam ini sudah terjadi dan berlangsung sejak jaman purbakala, maksudnya, sejak kota Bogor belum jadi kota dan kota Jakarta masih belum jadi kota, air (hujan) sudah mengalir turun dan berakhir di laut, dan akan terus seperti itu, kecuali, sungai Ciliwung dan sungai-sungai lain yang melintas dibelokkan jauh keluar wilayah kota Jakarta
Kota Bogor tidak pernah dan tidak pernah akan mengirim air (banjir) atau apapun yang sifatnya alami.  Kata-kata ‘banjir kiriman dari Bogor’ adalah plesetan kata yang menyesatkan bagi sebagian besar orang (dan/atau anak-anak) yang tidak mengerti atau mau memahami peristiwa (alam) yang sesungguhnya.
Banjir yang terjadi di wilayah kota Jakarta memang sebagian besar berasal dari air curah hujan yang mengalir dari wilayah Bogor. Banjir atau tidak banjir, kota Jakarta akan selalu dilintasi dan menerima aliran air dari dataran tinggi (hulu/gunung).
Dalam kisah Nabi Nuh, Tuhan (karena kejengkelan dan kemarahan-Nya) mengingatkan dan memerintahkan Nabi Nuh untuk membangun bahtera (perahu raksasa), karena Tuhan akan ‘secara sengaja’ menimbulkan, menciptakan dan ‘mengirimkan’ air bah yang akan melumat dan membersihkan isi bumi dari umat manusia yang semakin berdosa. 

Mari berhentilah memakai istilah atau kata-kata plesetan ‘banjir kiriman’-[dari Bogor], karena tidak akan ada apapun atau mahluk apapun (waras atau tidak waras), apalagi sebuah kota, di muka bumi ini yang sanggup mengirim sejumlah besar volume air yang berpotensi menimbulkan dan menyebabkan banjir, kecuali Tuhan.

Silahkan baca juga tulisan di link ini mengenai kata-kata dan hal yang sama.


Rst. Bgr 15012014   

Exploring the Land of Gods

Bali Trip 2014
Exploring the Land of Gods
Tulisan dan cerita perjalanan ini saya share tanpa maksud apapun, dan persepsi dan pemikiran serta tinjauan yang mengarah pada tendensi, kecurigaan, kritik, sarkatisme atau yang sejenisnya, hanyalah persespi pribadi penulis dalam menyikapi kondisi, situasi dan keadaan pada waktu berada di tempat kejadian perkara. Sekaligus (siapa tahu) bisa merupakan saran ke arah perbaikan apabila ada dan dimungkinkan. 
             
Tulisan ini di publish terutama karena saya doyan menulis dan juga dengan pemikiran mungkin ada hal-hal yang bisa dipetik, diambil atau dihindari agar perjalanan liburan friends sekalian apakah ke Bali atau kemanapun tujuannya, bisa lebih maksimum dengan menambah dan mengurangi atau mencegah hal-hal yang tidak menyenangkan selama persiapan, berangkat, berlibur dan kembali ke kota masing-masing.
Karena lumayan panjang, cerita perjalanan ini saya bagi jadi beberapa bagian supaya bacanya gak repot, nahh…selamat berlibur.. eh..selamat membaca… *suka atau tidak suka dengan tulisan ini saya haturkan banyak terimakasih.