Lelaki Penjual Bintang

LELAKI PENJUAL BINTANG
[short story]

            Pengantar: Judul tulisan kali ini sudah muncul di benak saya sejak lama, tercatat ketika saya pertama kali mulai menulis tulisan ini adalah tanggal 09 September 2015. Padahal judul ini sudah terngiang-ngiang di kepala sejak beberapa bulan sebelumnya.
Tulisan ini, karenanya menjadi tulisan yang paling lama proses penulisannya. Hampir dua tahun!! Untuk itu kembali saya mohon diampuni dan dimaafkan, terutama jika ada yang mampir dan mendapati blog ini tidak pernah di update secara berkala. Alasannya? Tidak ada yang relevan atas penundaan klasik macam ini dan tidak ada alasan lain kecuali bahwa benak saya terbagi-bagi menjadi banyak sekali perihal yang harus lebih diutamakan. Sekali lagi mohon diampuni. :D  Selamat membaca.

            Teruntuk : Kirsya Christina Angkuw dan Cynthia Wiyono, dua sahabat sekaligus kritikus utama tulisan-tulisan saya, yang-(seberapa ‘crappy’ pun tulisan saya)- selalu memberi masukan penting dan kemudian memberi semangat lalu menunggu dan menunggu lagi tulisan selanjutnya. Terimakasih tak terhingga.
------------

            Aku menimang-nimang benda kecil persegi seukuran ‘korek api gas” berwarna abu-abu metalik. Di atasnya, pada satu sisi, ada tiga tombol dan satu layar displai. Tidak ada tombol apapun lagi, dan benda seukuran 6 x 2 cm ini tidak memakai tenaga baterai atau di setrum untuk mengisi dayanya seperti yang layaknya biasa kita lakukan. Aku tidak tahu terbuat dari apa, yang jelas bukan dari plastik atau besi atau campuran keduanya. Ia akan menyala begitu saja jika kita memasukkan angka-angka tanggal, bulan dan tahun ke dalam displainya.

            Sudah 6 bulan lebih berlalu sejak aku mendapatkannya dari Tobi. “Kau simpanlah ini” kata Tobi, seraya menyodorkan benda tadi kepadaku. “Jangan kau buat hilangpun!”  tegasnya dengan logatnya yang masih kentara.  Perkenalanku dengan Tobi hanyalah suatu kejadian biasa yang umumnya bisa terjadi pada siapa saja, tapi yang terjadi selanjutnya, hanya dapat terjadi pada orang-orang tertentu saja.

The Moon Represents My Heart

By: Teresa Teng 

Pengantar Blogger

            Lama tidak mengisi dan meng update blogg ini, penulis mohon dimaklumi semaklum-maklumnya. Tidak ada lebih banyak alasan yang masuk akal yang membuat WordsLover sekalian merasa lebih baik karena sudah menyambangi (sengaja atau karena nyasar/ kebetulan) halaman blogg yang tidak ter update sekian lama. Namun, tetap saya mohon maaf lahir dan batin, setulus-tulusnya.

            Kali ini penulis juga hadir karena ada request bedah lagu yang tidak tanggung-tanggung, berbahasa Mandarin. Padahal penulis tidak paham sebiji pun arti symbol karakter mandarin yang lumayan nyelimet. Alhasil, harus diadakan survey dan pencarian supaya bedah lagu ini tidak melenceng dari maksud, paling tidak, apa yang direpresentasikan oleh liriknya.

            Ayo kita langsung lihat apa sebenarnya yang ingin disampaikan sang pelantun lagu merdu ini.

            Klik link ini untuk mendengarkan lagunya [thank you to Vclip maker/owner] 
   Yue liang dai biao wo de xin (by Teresa Teng)
https://www.youtube.com/watch?v=hj4bnnek9MU  
  

LORONG WAKTU (cerita pendek)


Pengantar: Cerita Pendek kali ini merupakan kontribusi tulisan dari Kirsya Cristina. Sehari-hari berprofesi sebagai Dokter, Ibu dari seorang putra dan dua orang putri ini sejak lama sudah mulai sering mencoret-coret buku harian. Kesibukannya sebagai dokter, tidak menghalangi kerinduannya untuk menulis. Ia tidak menentukan jenis tulisannya, apakah puisi, esay atau sekedar coretan isi hatinya.. Kirsya tinggal dan praktek di Ketapang, Kalimantan Barat. Selamat membaca. 

Ku teringat akan dua anak manusia. 19 tahun yang lalu, ku tahu kisah kasih mereka. 19 tahun yang lalu, ku dapat merasakan suka yang mereka alami. 19 tahun yang lalu, kala mereka dihadapkan pada kebimbangan hati dan pilihan yang sulit, aku hanya bisa diam tertunduk. 19 tahun yang lalu, bahtera hidup membawa mereka ke dermaga yang berbeda. 19 tahun berjalan, aku melihat mereka dari kejauhan.

Bed of Roses [Songmeaning]

Bed of Roses (Jon Bon Jovi)

        Sebelum mulai mencoba ‘membedah’ apa sebenarnya arti lagu ini, pertama mari kita lihat dulu judul lagunya. Supaya WordsLover punya kesamaan persepsi dan memudahkan menafsirkan makna lagu ini. Kata-kata Bed of Roses merupakan ungkapan bahasa Inggris yang berarti “situasi atau kehidupan yang menyenangkan”. Secara plesetan harafiah bisa diartikan sebagai ‘ranjang penuh bunga mawar’.  Hmm.. bukankah bunga mawar memang merupakan salah satu perlambang keadaan yang membahagiakan dan menyenangkan (ingat saja biasanya kamar dan ranjang pengantin di beri hiasan mawar merah).
 
           
Jon (Bon Jovi) menulis lirik lagu ini (1993) di sebuah kamar hotel, dalam keadaan “hangover” alias keadaan (fisik) yang masih melayang-layang ketika bangun tidur akibat kebanyakan meminum minuman keras. Liriknya menggambarkan kondisi diri Jon pada saat itu*.
           
            Meski banyak idiom alias ungkapan, jelas dari liriknya lagu rok ballad yang rada melankolis ini merupakan tembang yang berkisah tentang kisah romansa yang lekat. Jadi apa yang ingin dikisahkan Jon dari lagunya ini? Mari kita coba lihat dan tafsirkan dari arti liriknya. Semoga saja tidak melenceng jauh.. : ) 
 Warning: WordsLover yang sedang galau sebaiknya sediakan saputangan saat mendengarkan klipnya. ;) 

Just Give Me a Reason, Song meaning

JUST GIVE ME A REASON, Pink ft Nate Ruess

BERI AKU ALASAN

            Mendengarkan lagu ini, sejujurnya saya mengira ini tembang pop biasa, soal romansa alias hubungan asmara antara dua insan yang memang sudah sangat umum terjadi di dunia nyata, di dunia maya, maupun di dunia permusikkan.

         Memasuki bagian chorus, ternyata tembang duet ini memang punya ‘greget’ sendiri dan membuat lebih penasaran, apalagi masuk ke bagian bridge nya. Liriknya memakai banyak idiom yang penuh makna, dan tidaklah mengherankan kalau lagu sederhana ini menjadi tembang laris di tangga lagu teratas di banyak kota di belahan dunia. Silahkan WordsLover cari sendiri mengenai statistiknya. 

Bahasa Air [cerita pendek]

 Bahasa Air


            Seperti hari-hari kemarin aku terdiam kembali –tanpa bosan-bosannya - di tepian telaga yang sama, menanti riak, riap, percikan, atau apapun gerakan permukaan air sekecil dan sehalus gelombang udara sekalipun, pasti takkan lewat dari mataku. Namun entah sudah hari yang keseberapa, tapi kusadari seperhitunganku sudah hampir setengah purnama berlalu, mataku nyalang mencari tanda-tanda terjadinya perubahan dan gerakan muka air, sia-sia saja, permukaan air itu begitu tenang, hening…... Hening?!

Young At Heart, song meaning

Pengantar
Apa kira-kira reaksi WordsLover jika di tengah malam, out-of-nothing seorang sahabat mengontak via BBm hanya untuk menyampaikan request untuk membedah sebuah lagu dan sekaligus liriknya? Oh ya, dengan kata-kata tambahan “tolong kupas habis lirik lagu ini”, pesan itu disertai teks liriknya lengkap!!
Reaksi pertama saya adalah…, ternyata benak saya tidak menimbulkan reaksi apa-apa alias blank….! Setelah saya terbengong-bengong sejenak, dan sekilas membaca kembali pesan teman itu, barulah saya tersadar dan tertawa terbahak-bahak. Asal tahu saja, saya sebelumnya sama sekali belum pernah mendengar atau mengetahui lagu ini maupun liriknya. Namun, karena ini adalah sebuah request penting, saya mencoba untuk mengupas apa sebenarnya yang terkandung dalam lagu ini maupun liriknya. Tentu saja apabila ada WordsLover yang mengetahui lebih tepat mengenai lagu ini, jangan ragu dan segan untuk berbagi. Enjoy reading.

Young At Heart (Frank Sinatra)

            Lagu ini pertama kali dinyanyikan oleh Frank Sinatra, dan merupakan hit pada tahun 1953, dengan genre pop standard, lagu Ballad ini segera menjadi hit dan dinyanyikan kembali (cover version) oleh banyak penyanyi kondang. Klip video yang saya jadikan acuan merupakan cover version yang dinyanyikan oleh Michael Bubble, karena isi videonya saya anggap cocok dengan tema yang ingin di sampaikan oleh Frank, tentang Fairy Tales atau Dongeng. (Thanks to video clip creator).

Young at Heart video clip

Arti Lirik lagu Sacrifice

         Lagu ini diterjemahkan secara bebas sesuai konteks lagunya. Apabila dirasakan ada yang kurang tepat, atau ada WordsLover yang mengetahui arti yang lebih tepat, silahkan memberikan saran / perbaikan.
        Semoga bermanfaat. Terimakasih.

  Sacrifice  (Elton John)
It's a human sign
When things go wrong
When the scent of her lingers
And temptation's strong
Into the boundary
of each married man

Sweet deceit comes calling
And negativity lands
Cold, cold heart
Hard done by you
Some things lookin' better, baby
Just passin' through

And it's no sacrifice
Just a simple word
It's two hearts livin'
In two separate world
But, it's no sacrifice
No sacrifice
It's no sacrifice, at all

Mutual misunderstandin'
After the fact
Sensitivity builds a prison
In the final act
We lose direction
No stone unturned
No tears to damn you
When jealousy hurts

Cold, cold heart
Hard done by you
Some things lookin' better, baby
Just passin' through

And it's no sacrifice
Just a simple word
It's two hearts livin'
In two separate world
But, it's no sacrifice
No sacrifice
It's no sacrifice, at all



sudah jadi sifat manusia
Ketika ada masalah
ketika wanginya merebak
dan ada godaan kuat
ke dalam batas (ahlak)
setiap laki-laki beristri

tipu daya terbayang-bayang
dan pikiran busukpun menguar
perasaan (hati) yang dingin
merasa telah dihianati
ada yang terlihat lebih baik, sayang
hanya selewat saja

dan itu bukanlah  pengorbanan
hanya sebatas kata
masalahnya dua hati yang berada
di dua dunia (perasaan) yang berbeda
tapi, itu bukan pengorbanan
bukan pengorbanan
sama sekali bukan pengorbanan,

Saling salah paham
Setelah tahu kenyataannya
Kepekaan membelenggu ego
Pada akhirnya
Kita kehilangan arah
Setelah semua cara dilakukan
Tak ada lagi air mata untuk sumpah serapah
Ketika (rasa) cemburu melanda

perasaan (hati) yang dingin
merasa telah dihianati
ada yang terlihat lebih baik, sayang
hanya selewat saja

dan itu bukanlah  pengorbanan
hanya sebatas kata
masalahnya dua hati yang berada
di dua dunia (perasaan) yang berbeda
tapi, itu bukan pengorbanan
bukan pengorbanan
sama sekali bukan pengorbanan

Banjir Kiriman

            Setiap kali musim hujan datang dan wilayah di sekitar dan/atau kota Jakarta mulai terendam banjir, maka kota Bogor dan daerah sekitar Puncak pasti akan, paling tidak, dianggap dan paling sial dituding sebagai pengirimnya, maksud saya pengirim banjir.
            Silahkan ketik kata-kata judul tulisan ini “banjir kiriman” di browser komputer Anda, maka seketika akan keluar sekitar 1,5 juta hasil pencarian. Dashyat!!  Entah siapa yang mula-mula memakai istilah atau kata-kata ‘banjir kiriman’ ini, nyatanya semua orang sekarang (setiap kali musim hujan datang), latah memakai kata-kata yang menurut pengetahuan saya jelas salah kaprah, dan jelas lama-lama saya (dan rasanya semua penduduk Bogor) merasa jengkel. Semua orang memakai kata banjir kiriman, termasuk para penulis, jurnalis, pembaca berita, bahkan stasiun-stasiun televisi, surat kabar dan berbagai media yang, menurut anggapan saya ,pastinya dipenuhi ahli-ahli dan pakar bahasa (Indonesia).  
            Definisi kata ‘kiriman’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) salah satunya adalah kata benda (noun/n), dari kata dasar ‘kirim’ plus imbuhan ‘an’ (ki.rim.an) artinya adalah barang yang dikirimkan.

Jadi, kata-kata ‘banjir kiriman’, artinya banjir (= barang) yang dikirimkan. Dalam kalimat “Badu menerima kiriman paket dari ibunya” artinya si Badu menerima paket yang (sengaja) dikirimkan oleh ibunya.

Kata Banjir menurut KBBI adalah seperti di bawah ini:       
ban.jir
[v] berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap (tt kali dsb): krn hujan turun terus-menerus, sungai itu --; (2) n air yg banyak dan mengalir deras; air bah: pd musim hujan, daerah itu sering dilanda --; (3) n Geo peristiwa terbenamnya daratan (yg biasanya kering) krn volume air yg meningkat; (4) v ki datang (ada) banyak sekali: menjelang Lebaran di pasar – petasan

Lalu, siapa yang mengirim banjir? Dari kalimat: ‘Banjir kiriman dari Bogor’, berarti kota Bogor yang (sengaja) mengirimkan banjir. Jelas ngawur! Banjir adalah fenomena atau peristiwa alam. Menurut hukum alam di bumi ini, air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, atau air mengalir dari gunung ke laut. Kota Bogor, suka atau tidak suka, terletak sekitar 300 meter di atas permukaan laut (dpl), jadi Bogor adalah daerah hulu (upstream) dan daerah atau kota di bawahnya merupakan daerah hilir (downstream). Dan air mengalir (turun) dari hulu ke hilir (salah satunya dan terutama) melalui sungai. Sungai besar dari hulu (Bogor) yang melintas dan sampai, serta bermuara (berakhir) di laut (Jakarta) adalah sungai Ciliwung. 
Tanpa ada yang mengirim dan tanpa perlu dikirimpun, air hujan dari gunung (Bogor dan sekitarnya)  akan selalu sampai di laut (wilayah Jakarta dan sekitarnya), Forever and for always! Peristiwa alam ini sudah terjadi dan berlangsung sejak jaman purbakala, maksudnya, sejak kota Bogor belum jadi kota dan kota Jakarta masih belum jadi kota, air (hujan) sudah mengalir turun dan berakhir di laut, dan akan terus seperti itu, kecuali, sungai Ciliwung dan sungai-sungai lain yang melintas dibelokkan jauh keluar wilayah kota Jakarta
Kota Bogor tidak pernah dan tidak pernah akan mengirim air (banjir) atau apapun yang sifatnya alami.  Kata-kata ‘banjir kiriman dari Bogor’ adalah plesetan kata yang menyesatkan bagi sebagian besar orang (dan/atau anak-anak) yang tidak mengerti atau mau memahami peristiwa (alam) yang sesungguhnya.
Banjir yang terjadi di wilayah kota Jakarta memang sebagian besar berasal dari air curah hujan yang mengalir dari wilayah Bogor. Banjir atau tidak banjir, kota Jakarta akan selalu dilintasi dan menerima aliran air dari dataran tinggi (hulu/gunung).
Dalam kisah Nabi Nuh, Tuhan (karena kejengkelan dan kemarahan-Nya) mengingatkan dan memerintahkan Nabi Nuh untuk membangun bahtera (perahu raksasa), karena Tuhan akan ‘secara sengaja’ menimbulkan, menciptakan dan ‘mengirimkan’ air bah yang akan melumat dan membersihkan isi bumi dari umat manusia yang semakin berdosa. 

Mari berhentilah memakai istilah atau kata-kata plesetan ‘banjir kiriman’-[dari Bogor], karena tidak akan ada apapun atau mahluk apapun (waras atau tidak waras), apalagi sebuah kota, di muka bumi ini yang sanggup mengirim sejumlah besar volume air yang berpotensi menimbulkan dan menyebabkan banjir, kecuali Tuhan.

Silahkan baca juga tulisan di link ini mengenai kata-kata dan hal yang sama.


Rst. Bgr 15012014   

Exploring the Land of Gods

Bali Trip 2014
Exploring the Land of Gods
Tulisan dan cerita perjalanan ini saya share tanpa maksud apapun, dan persepsi dan pemikiran serta tinjauan yang mengarah pada tendensi, kecurigaan, kritik, sarkatisme atau yang sejenisnya, hanyalah persespi pribadi penulis dalam menyikapi kondisi, situasi dan keadaan pada waktu berada di tempat kejadian perkara. Sekaligus (siapa tahu) bisa merupakan saran ke arah perbaikan apabila ada dan dimungkinkan. 
             
Tulisan ini di publish terutama karena saya doyan menulis dan juga dengan pemikiran mungkin ada hal-hal yang bisa dipetik, diambil atau dihindari agar perjalanan liburan friends sekalian apakah ke Bali atau kemanapun tujuannya, bisa lebih maksimum dengan menambah dan mengurangi atau mencegah hal-hal yang tidak menyenangkan selama persiapan, berangkat, berlibur dan kembali ke kota masing-masing.
Karena lumayan panjang, cerita perjalanan ini saya bagi jadi beberapa bagian supaya bacanya gak repot, nahh…selamat berlibur.. eh..selamat membaca… *suka atau tidak suka dengan tulisan ini saya haturkan banyak terimakasih.

Kebebasan Manusia dan Teknologi

Pengantar Blogger

         “Apakah Anda bersedia suatu teknologi diambil dari hidup Anda, dan tidak akan digunakan lagi secara umum?"  Bagaimana bila suatu saat handphone atau mixer pembuat kue yang Anda gunakan benar-benar menjadi "hidup" seperti dalam film Transformer? 
        Tinjauan Etika Teknologi dalam tulisan ini mengenai konflik antara kehidupan kita (manusia) dengan teknologi, dirasa sangat relevan dalam kekinian peri kehidupan kita yang hampir setiap saat dibalut kemajuan teknologi dalam segala bentuknya, karenanya saya ingin berbagi tulisan ini dengan WordsLover dengan maksud agar kita menjadi lebih bijak dalam menyikapi kemajuan teknologi yang semakin canggih. Selamat merenung.  

“Tegangan Antara Teknologi Sebagai Tekstur Kehidupan 
Manusia Dan Kebebasannya.”
Oleh: Adrianus Ray *)

            Seiring dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, seringkali dirasakan bahwa teknologi semakin “mengambil alih” kehidupan manusia. Hampir dalam 24 jam aktivitas kehidupan dalam satu harinya, manusia tidak bisa lepas dari yang namanya teknologi. Tentunya ini membawa dampak langsung bagi kehidupan manusia. Seluruh aspek kehidupan manusia seperti kehidupan sosial, kehidupan fisik, dan juga kehidupan psikis terkena dampak dari pemanfaatan teknologi. Bahkan, kehidupan personal manusia, baik individu maupun berkelompok, bisa terganggu dan terkena dampak juga karena pemanfaatan teknologi yang tidak sewajarnya. Apabila dampak teknologi sudah sampai separah ini, benarkah teknologi benar-benar bisa membawa kemudahan bagi kehidupan manusia seperti tujuan awal teknologi tersebut diciptakan? Apakah teknologi benar-benar membuat manusia lebih bebas?

Lembayung

Langit lembayung di atas awan,
menampak temaram sisa purnama,
sia-sia menebus gemawan,
mendung menggelayut,
congkak, tak hendak berbagi, tak juga tertembus,
Angin berdesah malas, asal-asalan,
seolah mengantar rasa dan tanya,
Mengapa kau halangi sisa purnama?
bukankah gulita telah menyergap?
Takkah kau lihat masih banyak yang berharap dipeluk purnama?
Lihat.., bahkan cengkerikpun tepekur!
Hanya laron yang rajin berputar, dikelip temaram lampu teras
pertanda malam belum menggigit,
Ahh... mungkin esok lebih sempurna. Siapa yang tahu?
Alam punya asa sendiri.... 

Rst/ Bgr 09122012

Home

            Tembang ini pertama kali direkam tahun 1989, mengisahkan betapa AJ mengasihi kedua orang tuanya dan bagaimana dahulu kala, orang tua Alan Jackson (AJ) membesarkan keluarga dan saudara-saudara AJ di rumah mereka yang awalnya dibangun dari bekas gudang peralatan/perkakas.
Lagu country ini dibuat hanya sebulan setelah keluarga Jackson pindah dari Georgia ke Nashville, akibat perasaan rindu kampung halamannya. *)

            Apa yang arti tersembunyi dari “Loving tribute AJ *) kepada orang tuanya?”, saya mencoba mencoba merangkumnya.  


            Baru sebulan pindah dari Georgia ke Nashville, Aj langsung merasa Homesick”, merenungi kisah kasih kedua orang tuanya, mulai ketika sang ibu (mama Ruth) yang semasa gadis memiliki nama Ruth Musick jatuh hati kepada Jackson muda (Daddy Gene-Joseph Eugene Jackson) / Her maiden name was Music til she met that Jackson boy, maka menikahlah mereka seperti kebanyakan pasangan muda di masa itu/ They married young like folks did then, dengan saling mengikatkan janji kasih satu kepada yang lain dalam keadaan “pas-pas-an”, namun yang yakin bahwa ikatan kasih antara kedua insan ini akan langgeng bagaimanapun keadaannya/ not a penny to their name But they believe the one you vow to love Should always stay that same. 

Yesterday

            Generasi yang lahir tahun 60-an dan Anda penyuka lagu-lagu yang melegenda, pasti familiar dengan tembang ini. Betul, di tulis dan dipopulerkan oleh the Beatles. Tapi tahukah Anda bahwa lagu ini tercipta dari sebuah mimpi?

            Lagu balad melankolis ini berkisah tentang putusnya ikatan cinta alias tentang Broken Heart. Adalah Paul McCartney (Paul) yang bermimpi memainkan lagu ini. Segera setelah bangun dari mimpinya, tergopoh-gopoh ia memainkan piano supaya nada dan iramanya tidak lupa. Paul mengira ia melakukan plagiat secara tidak sadar, sebutan kerennya “cryptomnesia”. Tak urung, selama kurang lebih sebulan Paul kasak-kusuk mendatangi dan menanyai setiap orang yang dia kenal di dunia per-musik-kan, untuk mencari tahu siapakah yang pernah mendengar lagu ini. Hasilnya, nihil. Tidak seorangpun yang tahu-menahu.*)

Money can't buy happines

Mercedes Benz versus Sepeda [Onthel]
         
          Pernah mendengar atau membaca kutipan “Uang tidak dapat membeli kebahagiaan, tetapi saya lebih memilih menangis di dalam Mercedes benz daripada di atas sepeda?” Ada banyak kutipan serupa yang intinya kurang lebih sebelas-duabelas. Atau malah mungkin Anda pernah memakainya sebagai Display Picture? Tahukah artinya?
          
  Hidup memang (selalu) merupakan sederetan pilihan. Saya sendiri selalu bilang, kalo bisa memilih, saya akan pilih untuk tidak [perlu] memilih”. Tau kan maksudnya?  Gak tau juga? Artinya saya akan merasa hidup lebih ringan kalau tidak selalu menghadapi pilihan, atau meminimalkan pilihan, apalagi pilihan yang dilemmatis. Tuh!!


Hujan..

Tetesnya membahasi kaca jendela,
Pintu, teras, jalanan, dedaunan,
Pohon, manusia, serangga, apa saja…
Kehidupan segera saja menyingkir ,
Bersicepat, berlarian……
tergopoh, bergegas,
Menepi…
Terpana, terpaku, terdiam,
Merenung, mematung…..
Berbagi ruang mutlak kepada hujan..

M & Mun

M
:
“Ah… di mana kau jika aku memerlukanmu?”
Mun
:
“Aku di sini..! Tidakkah kau lihat bias purnamaku..?”
M
:
“Kau kah itu Mun? Kau dapat bercakap?”
Mun
:
“Ini musimku dan waktuku berputar, dan.., ya aku dapat bercakap,
mengapa kau gundah?”
M
:
“Ahhhhh….bagaimana kau tahu galauku?”
“Dan mengapa baru sekarang kau bercakap?”
Mun
:
“Dan bukankah yang datang padaku hanya dua jenis manusia? Manusia yang sedang gundah seperti kau atau mereka yang ria bergirang?”

Skyscraper

Skyscraper / Demetria Devonne “Demi” Lovato                    
Song Meaning

Skies are crying, I am watching
Aku menangis menatap langit…

Catching teardrops in my hands
menampung derail airmata di tanganku…

Only silence, as it's ending, like we never had a chance.
Hanya tinggal rasa sunyi, seperti kita tidak pernah punya waktu (-bersama)

Do you have to make me feel like, there's nothing left of me?
Perlukah kau membuat aku merasa seperti, diriku tidak berarti apa-apa lagi?

            Bait di atas adalah terjemahan bebas dari bait pertama lagu Skyscraper-nya DL. Dari (video-klipnya) Lagu ini- bergenre pop-rock- jelas-jelas merupakan curahan hati alias curhat ala DL. Betapa sakit hatinya ditinggal orang yang disayanginya, broken heart campur marah, campur sedih, campur kesal, campur-entah-apalagi, hanya Anda yang sudah pernah merasakan yang tahu! Merasa tidak punya apa-apa lagi!? Semoga Anda tidak pernah merasakannya.. percaya deh.. amat sangat nelangsa! :D
                         

Someone Like You- VS- Missing you Like Crazy (song meaning)


Someone Like You- VS- Missing you Like Crazy
[Songs meaning]

            Perjalanan hidup anak manusia memang sudah “digariskan” (gak perlu nanya sapa yang garisin! Coz kita semua sudah mahfum, kan?). Masalahnya, apa yang kita ingin and rencanakan jarang yang ‘nyeklek and nyeklok” to the actual life. Banyak contohnya. Kalau masalah romantika, saya dulu ke sem-sem naksir Phoebe Cate, inget? Atau pemain Blue Lagoon. Saya emang naksir, and sadar diri, kecuali kejatuhan bintang, kaga bakal kesampean. Lah wong, saya di Indo, mereka di negeri dongeng.

Sacrifice song meaning.

SACRIFICE / Elton John

     Saya khususnya suka lagu ini karena opening entry-nya yang keren dan tentunya seperti biasa, liriknya memang rada aduhai, yang kalo dipelototinpun tidak or belum tentu langsung bisa dimengerti. Maka banyak yang gak ngerti (termasuk saya) waktu baru denger ini lagu. Ini sebenernya soal apaan yah?

It no Sacrifice 
      Rasanya sudah jadi rahasia umum (dalam perkawinan) kalo ada sesuatu yang di rasa “ngawur” maka mulai muncul percikan. [it's a human sign/ When things go wrong]. “Sesuatu” di sini bukan “sesuatu banged” nya Sahrini loh. Dalam lagu ini dikisahkan sesuatu itu sebagai ketidakpuasan pasangan (paling tidak begitu yang di tayangkan dalam klipnya ini). Lalu mulai timbul godaan, dan ujung-ujungnya jadi serangkaian masalah, dan pikiran-pikiran negatifpun bermunculan. [When the scent of her lingers/And temptation's strong/ Of each married man/ Sweet deceit comes calling/ And negativity lands].